Indonesian Palm Oil News (IPO News) – Informasi yang diperoleh IPO NEWS dari Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi yang menyebutkan, Indonesia akan segera menerapkan penggunaan Biodiesel B40. Dia mengatakan, bahan bakar nabati dari sawit ini menjadi bagian dari upaya penurunan emisi karbon di sektor transportasi.
“Saat ini mandatory biodiesel di Indonesia telah mencapai 35%, atau yang biasa disebut B35, dan ke depan kita ingin menargetkan kenaikan dari pemakaian biodiesel ini menjadi 40%,” papar nya dalam Special Dialogue Apkasindo Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi, pada Kamis 6 Juni 2024
Menurut ibu Eniya Lestiana Dewi, Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 358 juta ton pada 2030 dengan target nol emisi pada 2060. Di samping biodiesel, lanjut dia, sektor transportasi juga akan menerapkan penggunaan bahan bakar terbarukan lainnya seperti biogas. Biofuel lain juga perlu kita upayakan menjadi salah satu sektor penurunan emisi yang diupayakan untuk mencapai target tersebut.
Biodiesel 40% merupakan bahan bakar nabati dari sawit (B40) untuk sektor non-industri. Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa pemerintah akan melakukan uji terap atau uji coba bahan bakar nabati berbasis sawit ini pada sektor non otomotif yang akan dilakukan pada tahun 2024.
Seperti yang kita ketahui, pada 2023 Pemerintah Indonesia telah menjalankan program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel berbasis minyak sawit ke dalam minyak Solar sebesar 35% (B35). Proyek ini diklaim bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam pengembangan biodiesel.
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting