Pengertian Minyak Kelapa Sawit dan Inti Sawit

Data Riset
24 November 2022
12:26 PM

Pengertian Minyak Kelapa Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PKO)

Sebelum membahas tentang minyak sawit ini, lebih dahulu kita akan menjabarkan tentang perbedaan antara minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit. Minyak sawit dan minyak inti sawit adalah minyak serbaguna yang diekstrak dari berbagai bagian buah kelapa sawit. Minyak sawit diekstrak dari daging buah atau daging buah (bagian luar) sedangkan minyak inti sawit diekstraksi dari bagian lunak biji (bagian dalam). Meskipun kedua minyak tersebut berasal dari buah yang sama, minyak sawit secara kimiawi dan nutrisi berbeda dari minyak inti sawit.

Minyak Kelapa Sawit (CPO)
Minyak sawit (termasuk fraksinya) secara tradisional digunakan untuk tujuan yang dapat dimakan seperti memasak dan menggoreng, selain sebagai bahan pilihan formulasi makanan (misalnya mentega dan kembang gula).

Minyak sawit bebas lemak trans dan minyak sawit bebas kolesterol menawarkan rasio asam lemak tak jenuh dan jenuh yang seimbang. Umumnya mengandung 40% asam oleat (asam lemak tak jenuh tunggal), 10% asam linoleat (asam lemak tak jenuh ganda), 45% asam palmitat dan 5% asam stearat (asam lemak jenuh). Komposisi ini menghasilkan minyak nabati yang cocok digunakan dalam berbagai aplikasi makanan. Didukung oleh banyak publikasi ilmiah, minyak kelapa sawit merupakan sumber karotenoid dan vitamin E yang kaya yang memberikan stabilitas alami terhadap kerusakan oksidatif.

Minyak Inti Sawit Palm Kernel Oil (PKO)
Minyak inti sawit (termasuk fraksinya) umumnya digunakan untuk tujuan yang tidak dapat dimakan seperti formulasi sabun, kosmetik dan deterjen – oleokimia.

Sementara minyak sawit dapat difraksinasi menjadi olein sawit dan plam stearin, minyak inti sawit juga dapat diproses lebih lanjut menjadi olein inti sawit dan stearin inti sawit. Minyak inti sawit, setengah padat pada suhu rata-rata, lebih jenuh daripada minyak sawit dan sebanding dengan minyak kelapa. Minyak ini populer digunakan dalam memasak dan menggoreng komersial karena tetap stabil pada suhu memasak yang tinggi dan biaya yang lebih rendah daripada minyak lain, sekaligus memungkinkan umur simpan yang lebih lama daripada minyak nabati lainnya.