Indonesian Palm Oil News (IPO News) – Salah satu produk perkebunan yang memiliki potensi besar di Indonesia adalah kelapa sawit, yang berperan penting dalam perekonomian nasional dan penghasil devisa non migas yang besar bagi negara. Selain itu kontribusi perkebunan sawit untuk perekonomian Indonesia juga berperan dalam hal penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengembangan wilayah hingga alih teknologi.
Kendati demikian potensi besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat terancam dengan adanya serangan penyakit Ganoderma sp atau Busuk Pangkal Batang, yang dapat merugikan para pengusaha sawit untuk lahan sangat luas dan nilai investasi yang tinggi. Penyakit Ganoderma sp ini merupakan ancaman utama bagi industri sawit yang memiliki potensi besar di Asia Tenggara, ternasuk Indonesia.
PT Pascal Biotech Indonesia merupakan perusahaan yang saat ini tengah mengembangkan produk EMBIO ActinoPLUS, yaitu produk yang diformulasikan khusus untuk mengendalikan penyakit Ganoderma sp yang menyerang perkebunan sawit di Indonesia. PT Pascal Biotech Indonesia berdiri pada tanggal 5 Januari 2024, dalam perkembangannya hingga saat ini cukup sukses memasarkan EMBIO ActinoPLUS ke sejumlah propinsi yang memiliki perkebunan sawit skala besar di Indonesia.
Perkembangan pemasaran EMBIO ActinoPLUS di Indonesia ini diungkapkan Miftachul Anwar, Direktur Utama sekaligus sang pendiri PT Pascal Biotech Indonesia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai perjalanan karir Bapak Miftachul Anwar sebagai pendiri PT Pascal Biotech Indonesia dan dalam mengembangkan produk EMBIO ActinoPLUS, IPO NEWS melakukan wawancara pada pertengahan Mei 2025.
Berikut ini petikan wawancara dengan Bapak Ir. Miftachul Anwar, alumnus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jurusan Hama & Penyakit Tanaman, kelahiran 19 Oktober 1965.
Mohon diceritakan perjalanan karir Bapak sebelum mendirikan PT Pascal Biotech Indonesia, hingga saat ini menduduki posisi sebagai Direktur Utama?
“Perjalanan karir saya dalam mendirikan PT Pascal Biotech Indonesia, pada bulan Oktober 2023 saya menghadiri Pameran Palmex di Medan, saat itu saya berkunjung ke salah satu booth yaitu Pascal Biotech Sdn Bhd – Malaysia, perusahaan yang telah lebih dulu mengembangkan produk Embio ActinoPLUS di Malaysia.
Saat itu saya bertemu dengan CEO Pascal Biotech Sdn Bhd Malaysia yaitu Mr. Rais Andersen, saya memberitahukan bahwa produk Actino Plus berbahan aktif Bacteri Stretop-mycey dapat membantu pengendalian Ganoderma di Indonesia, dimana tahun 2024-2025 sekitar hampir 80% akan melakukan replanting. Hal ini sangat penting dimana serangan Ganoderma saat itu dapat mencapai 20-60%.
Kemudian saya membuat Master plan bisnis untuk lima tahun ke dapan, yang akhirnya saya presentasikan di depan Owner Pascal Biotech yaitu DR Hee Cho di Malaysia.
Akhirnya tercapai kesepa-katan untuk membuat PT Pascal Biotech Indonesia sebagai sister Company dari Malaysia. PT Pascal Biotech Indonesia resmi didirikan pada tanggal 5 Januari 2024. Posisi saya langsung sebagai Direktur Utama sekaligus sebagai salah satu pemegang saham di PT Pascal Biotech Indonesia”.
Apa yang mendorong atau melatarbelakangi Bapak Miftachul Anwar untuk mendirikan PT Pascal Biotech Indonesia?
“Faktor penting yang melatarbelakangi saya untuk mendirikan PT Pascal Biotech Indonesa, diantaranya adalah : BCA (Bio Control Agent) atau Agen Pengendalian Biologis sudah saatnya dipakai di Indonesia, seperti produk Actino PLUS untuk mengedalikan serangan penyakit Ganoderma sp. terhadap perkebunan sawit di Indonesia.
Hal ini penting agar aturan RSPO (Roundtable on Sustaianable Palm Oil) bersifat sukarela dan International, ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) bersifat wajib bagi semua pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) terletak pada lingkup sertifikasi, dan tujuannya lebih mengarah ke ramah lingkungan.

Selengkapnya…
Artikel ini bisa dibaca di Majalah IPO News Edisi Mei 2025
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting






























