Best Planter Indonesia (BPI) Dalam Program Pengembangan SDMPKS Dari BPDP & DITJENBUN, Ajak Pekebun Kuantan Singingi Dan Rokan Hilir Kunjungan Lapang Ke PT. Kimia Tirta Utama (Astra Agro Lestari Group)

Best Planter Indonesia

Indonesian Palm Oil (IPO News) – Best Planter Indonesia (BPI) kembali dipercaya menjadi penyelenggara pelatihan teknis budidaya kelapa sawit pada tanggal 4 – 8 Agustus 2025 di Hotel Furaya dengan peserta dari Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Rokan Hilir. Kegiatan pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari BPDP dan rekomendasi teknis dari Ditjenbun.

Hari ke-1 sampai ke-3 dan hari ke-5, kegiatan dilakukan didalam kelas berupa pemaparan materi oleh narasumber, diskusi dan penugasan mapping kondisi kebun. Pada hari ke-4 dilakukan kunjungan lapang ke PT Kimia Tirta Utama – PT KTU (Astra Agro Lestari Group), untuk melihat secara nyata kondisi kebun yang standar dalam hal pengelolaan kebunnya, baik dalam hal pengelolaan penutup tanah, pengelolaan tajuk dan tanaman, pemberian pupuk maupun pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Kegiatan kunjungan lapang diterima langsung oleh administratur PT KTU, Bp. Teddy Yohendra Siregar dan tim. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok gulma dan HPT, kelompok pemupukan dan aplikasi tandan kosong, serta kelompok pruning dan panen. Setiap peserta bergiliran mendapatkan ketiga titik kunjungan lapang diatas. Disetiap titik sudah ada pemandu lapangan, baik dari tim PT KTU maupun narasumber pendamping kelas dari BPI. Peserta bisa membandingkan langsung kondisi kebun standar di PT KTU dengan kondisi kebunnya masing – masing.

Hal menarik saat kunjungan di titik gulma adalah mengenai “kebun yang hijau”. Selain piringan, pasar pikul dan TPH semua lahannya hijau oleh tanaman bermanfaat seperti nephrolepis dan rumput lunak. Pendamping menyampaikan bahwa kita ini sedang merawat kebun, bukan membuat taman. Kebun itu kelembaban tanahnya harus dijaga, agar menghasilkan buah yang banyak.

Dititik hama penyakit, peserta bertemu langsung dengan tubuh buah Ganoderma yang menempel dibatang sawit. Beberapa peserta ternyata baru tahu bahwa itulah bentuk dari Ganoderma. Apakah jamur ini ada dikebun bapak dan ibu? Beberapa orang menjawab, “Ada”. Ganoderma ini berbahaya bagi tanaman sawit, karena bisa membuat batang menjadi roboh, dan dapat menular ke pokok sawit disekelilingnya. Oleh sebab itu, Ganoderma harus dikendalikan dengan melakukan aplikasi Trichoderma dan Mikoriza.

Pada titik aplikasi tankos, peserta mempertanyakan apa manfaat dari aplikasi tankos ini dan bagaimana cara aplikasinya? Tim PT KTU menyampaikan bahwa aplikasi tankos ini bermanfaat untuk menjaga kelembaban tanah, menjadi sumber tambahan bahan organik tanah, dan menyumbang unsur hara bagi tanaman. Tankos dari pabrik diaplikasi diantara pokok tanaman sawit dengan dosis 30 ton/ha atau 220 kg/titik dengan SPH 136 pokok/ha. Tankos sudah diaplikasi ada H+3 dari pabrik agar manfaat dari tankos diatas tidak berkurang. Norma aplikasi tankos adalah 7 – 9 HK/Ha atau 17 petak/HK.

Peserta pelatihan menyampaikan, dengan adanya kunjungan lapang ini, kami jadi melihat langsung dan lebih mudah memahami kondisi perawatan kebun sawit yang standar. Terima kasih BPDP, terima kasih Ditjenbun, terima kasih BPI, terima kasih Astra Agro Lestari.

 

Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email 

Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting

Share Link:

Baca Juga

English Version

Company Report

Informasi

Jaringan Media

Ikuti Kami

Copyright @ 2024 IPO News. All right reserved

Silahkan Akses melalui Perangkat Mobile, PC atau Laptop