Indonesian Palm Oil News (IPO News) – Pemerintah dibawah kepemimpinan Joko Widodo menetapkan target capaian biodiesel 40 persen (B40) tahun 2024. Namun menurut IPO NEWS apakah bisa target tersebut tercapai mengingat terdapat begitu banyak tantangan yang dihadapi di lapangan?
Menurut Direktur Pemasaran PT Perkebunan Nusantara III (persero), Dwi Sutoro, dalam upaya membantu pemerintah menuju capaian B40, terdapat hal krusial yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah peningkatan produksi CPO di sektor hulu (perkebunan sawit).
Target pemerintah pusat terkait biodiesel ini membutuhkan peningkatan produksi di hulunya. Apakah itu B40 apalagi B50, artinya di hulu harus ada peningkatan produksi, kata Dwi kepada IPO NEWS di Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/7/2024).
Oleh karena dia menilai bahwa selain aspek peningkatan produksi di hulu, indikator visibilitas negara sudah sangat positif. Baik itu di sektor teknologi, SDM, dan lainnya. Sehingga target-target terkait biodiesel sangat bisa dikejar.
Jika peningkatan produksi di hulunya cenderung bergerak lambat, kata Dwi, penggunaan crude palm oil (CPO) jika dialihkan untuk penggunaan biodiesel maka akan mengganggu rantai pasok di sektor ekspor maupun kebutuhan domestik. Untuk itu peningkatan produksi di sektor hulu atau perkebunan kelapa sawit menjadi sangat krusial.
Permasalahannya, peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit di sektor hulu sebagai sumber bahan baku tidak semudah banyak orang bayangkan. Sebab di sisi lain, pemerintah menguatkan komitmen untuk melakukan moratorium sawit melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2018 yang berlaku hingga akhir September 2024. Yakni penghentian pemberian izin baru pembukaan hutan untuk perkebunan industri kelapa sawit.
Untuk itu, pemerintah harus pandai-pandai mengambil langkah kebijakan yang strategis. Upaya-upaya yang dilkaukan tetap mendorong terwujudnya program biodiesel tetap diupayakan tanpa mengganggu kelestarian lingkungan.
Menurut informasi yang diterima IPO NEWS dari data audit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), luas lahan perkebunan sawit yang telah ditanami kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,8 juta hektare. Dengan luasan tersebut, Indonesia mampu memproduksi 50,07 juta ton pada 2023. Padahal, target produksi CPO berada di angka 100 juta ton pada 2040 dan menurut prediksi IPO NEWS bisa mencapai 130 juta ton pada tahun 2050.
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting