Indonesian Palm Oil News (IPO News) – Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Mr. Liem Haryanto Wijaya. Pada tahun 2007 modal awal perusahaan ini sebesar Rp. 900.000.000.000,- modal ditempatkan dan disetor Rp. 225.000.000.000,- kemudian ditingkatkan lagi menjadi Rp. 400.000.000.000,-.
Informasi terakhir yang diterima Indonesian Palm Oil News (IPO NEWS), susunan pemegang saham, susunan pengurusan, modal ditempatkan dan disetor penuh tidak mengalami perubahan.
BGA Group atau BUMITAMA AGRI LTD, adalah perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia dan di dunia dengan landbank yang dimiliki seluas 234.000 hektar. Hingga tahun 2022 BGA memiliki lahan sawit yang tertanam seluas 187.917 hektar, dengan perincian di Riau seluas 2.000 hektar. Di Kalimantan Barat 80.000 hektar dan Kalimantan Tengah 105.000 hektar. Total tanaman sawit yang telah menghasilkan (mature) seluas 132.816 hektar (inti) seluas 55.101 hektar (plasma).
Dari sekitar 42 anak usaha yang dimiliki, BGA memiliki 66 kebun (estate) yang tersebar di Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. BGA memiliki 14 Pabrik Kelapa Sawit (Mill) dengan kapasitas 945 ton per jam. Lokasi pabrik berada di Riau 1 pabrik, Kalimantan Barat 5 pabrik dan Kalimantan Tengah 8 pabrik.Kapasitas pengolahan setiap pabrik berbeda beda, ada yang berkapasitas 45 ton TBS per jam, 60 ton per jam dan ada yang 75 ton per jam.
Menurut pengamatan Indonesian Palm Oil News (IPO NEWS), BGA salah satu perusahaan kelapa sawit yang sukses membina kebun masyarakat (plasma) dengan luas lahan sekitar 48.700 hektar dari total lahan yang dimiliki perusahaan atau dengan komposisi rasio perusahaan inti (74%) dan petani plasma (26%). Tahun 2020 lalu BGA melalui anak usahanya PT. Rohul Sawit Industri (RSI) melakukan re-planting untuk petani binaannya seluas 875 hektar. Kebun tersebut dimiliki oleh KUD Bangkit Usaha Makmur yang berlokasi di Desa Bencah Kesuma, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Program re-planting telah dijalankana BGA sejak tahun 2017 dengan target lahan seluas 3.700 hektar. Melalui anak usahanya PT. Inti Sawit Lestari yang berlokasi di Ketapang, Kalimantan Barat kegiatan re-planting telah mencapai lebih dari 2.100 hektar. Kegiatan re-planting telah menghabiskan biaya sebesar Rp. 61,7 miliar. Sedangkan re-planting untuk lahan petani ditargetkan seluas 1.500 hektar. Tercatat, ada sekitar 184 petani swadaya yang akan mengikuti re-planting yang dulunya bermitra dengan PT. Benua Indah Group yang selanjutnya diajak BGA untuk bergabung menjadi mitra petani.
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting