Indonesian Palm Oil News (IPO News) – Trend Impor Fatty Acid
Sekalipun Indonesia sudah sejak lama mengekspor fatty acid dengan jumlah yang sangat besar, namun ternyata dalam catatan BPS, sampai sekarang masih ada fatty acid yang diimpor, namun belakangan ini impornya berfluktuasi. Jika pada tahun 2017 mengimpor sebanyak 35.805 ton dengan nilai US$ 48,1 juta. Pada tahun 2018 terjadi lonjakan sangat mencolok menjadi 255.227 ton dengan nilai US$ 189,3 juta. Pada tahun 2019 sedikit terjadi penurunan, tetapi di tahun 2020 anjlok kembali seperti posisi tahun 2017, demikian halnya di tahun 2021. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah.
Perkembangan Impor Fatty Acid Menurut Jenis
Seperti halnya ekspor, dalam Statistik Perdagangan Luar Negeri, impor fatty acid ini juga dikelompokkan kedalam 7 nomor HS. Dari ketujuh nomor HS tersebut yang paling banyak diimpor adalah fatty acid yang tergabung dalam nomor HS 39231990 yaitu Other industrial monocarboxylic fatty acids, acid oils from refining. Pada 2017 lalu impor fatty acid jenis ini tercatat sebanyak 13.231 ton dengan nilai US$ 20,3 juta. Di tahun 2018 sedikit meningkat, tetapi setelah itu turun terus.
Besarnya impor di tahun 2018 dan 2019 karena adanya impor fatty acid yang tergabung dalam nomor HS 38231920 yaitu Industrial monocarboxylic fatty acids, acid oils from refining, other, Palm fatty acid distillate. Pada tahun 2017 Indonesia hanya mengimpor fatty acid jenis ini sebanyak 89 ton, tetapi di tahun 2018 melonjak menjadi 227.302 ton, di tahun 2019 mengalami penurunan tetapi masih sangat besar jumlahnya.
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting