Indonesian Palm Oil (IPO News) – PT. Pupuk Indonesia (Persero) melaporkan telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,7 juta ton selama kuartal I – 2025. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, dalam keterangannya kepada pers akhir Juni lalu. Rahmad mengatakan jumlah penyaluran pupuk ber-subsidi selama kuartal I 2025 tersebut meningkat lebih dari 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Dijelaskan oleh Rahmad, peningkatan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut didukung oleh kebijakan percepatan distribusi dari Pemerintah, serta digitalisasi sistem penyaluran melalui platform i-Pubers. PT Pupuk Indonesia sejak 2024 telah menerapkan sistem digitalisasi melalui i-Pubers yang memungkinkan petani menebus pupuk hanya dengan KTP, serta melacak distribusi pupuk secara real time hingga ke kios. Dengan sistem ini, efektivitas dan transparansi distribusi pupuk bersubsidi semakin terjamin.
Rahmad menjelaskan bahwa pencapaian penyaluran pupuk bersubsidi selama tahun 2024 hingga kuartal I – 2025 ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memastikan produktivitas pertanian nasional tetap terjaga. Peningkatan distribusi pupuk bersubsidi ini tidak lepas dari optimalisasi rantai pasok yang dilakukan
PT Pupuk Indonesia, untuk memastikan produktivitas pertanian Indonesia tetap terjaga, yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perseroan untuk menghadirkan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan kapasitas produksi saat ini sebesar 14,6 juta ton per tahun, PT Pupuk Indonesia merupakan produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Dalam beberapa tahun terakhir, PT Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan telah melakukan sejumlah inisiatif untuk mempertahankan pencapaian tersebut dengan cara meningkatkan kapasitas produksi maupun melakukan inovasi bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Selama satu dekade lebih, PT Pupuk Indonesia telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional secara signifikan melalui sejumlah anak perusahaan, dengan beroperasinya Pabrik Amonia Urea II PT Petrokimia Gresik dan Pabrik Pupuk Kaltim V pada tahun 2015, kemudian Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda pada 2023, dan Phonska V PT Petrokimia Gresik pada 2024.
Rahmad menegaskan PT Pupuk Indonesia akan terus berinovasi untuk mendukung target swasembada Pemerintah, termasuk dengan kesiapan mendukung perbaikan tata kelola pupuk subsidi. Manajemen Perseroan juga siap memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.
Untuk berlangganan atau informasi lebih lanjut, hubungi: Marketing atau Email
Butuh Buku Riset? Silahkan kunjugi CDMI Consulting





























